Kamis, 21 Desember 2017

Teknik Budidaya Tanaman Kopi


Gambar Teknik Budidaya Kopi OrganikTanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia. Secara ekonomis pertumbuhan dan produksi tanaman kopi sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan hanya butuh sedikit sentuhan teknik budidaya kopi yang tepat. PT. Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kuantitas, kualitas dan kelestarian yang kini menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi.

Teknis Budidaya Kopi Teknologi Nasa Organik

PERSIAPAN LAHAN

  • Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
  • Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
  • Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5×2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

PEMBIBITAN

  • Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
  • Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
  • Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh.
  • Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah.
  • Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan.
  • Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan.
  • Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut.
  • Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam.

TABEL DOSIS PUPUK UNTUK BIBIT KOPI

UMUR (BLN)GR/M2
UREASP-36KCL
31055
5201010
7301515
9402020
12502525
Catatan : Jenis dan dosis pupuk bisa sesuai dengan anjuran dinas pertanian setempat. Perhatikan kelembapan tanah agar bibit tidak terkena serangan karat daun.

PENANAMAN

  • Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
  • Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
  • Lakukan penyiraman tanah setelah tanam.
  • Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.

PENYULAMAN

  • Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
  • Penyulaman dilakukan awal musim hujan.

PENYIRAMAN

Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

PEMUPUKAN

  • Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
  • Setelah pemupukan sebaiknya disiram.

JENIS DAN DOSIS PUPUK MAKRO SESUAI TABEL

TAHUNGR/POHON/TAHUN
UREASP-36KCL
12 x 252 x 252 x 20
22 x 502 x 502 x 40
32 x 752 x 702 x 40
42 x 1002 x 902 x 40
5 – 102 x 1502 x 1302 x 60
> 102 x 2002 x 1752 x 80
Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniam setempat
Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah. Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.
Apabila tanaman sudah berproduksi tambahkan pupuk khusus pembuahan, yaitu POWER NUTRITION, pupuk organik yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang mengoptimalkan pertumbuhan dan meningkatkan produksi buah pada tanaman kopi. POWER NUTRITION dibuat dari beragam bahan alami yang mengandung unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan pembuahan. Pemberian POWER NUTRITION bisa dicampurkan dengan pemupukan SUPERNASA dengan dosis sama seperti dosis pemberian SUPERNASA.
Untuk pemeliharaan semprotkan POC NASA 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali.

PEMANGKASAN

Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak. Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

A. H A M A

  • Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian.
  • Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
  • Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

B. PENYAKIT

  • Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan Natural GLIO.
  • Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA.
  • Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO.
  • Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO.
  • Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO.
  • Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia. Preventif gunakan Natural GLIO.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PANEN

Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.

PENGOLAHAN HASIL

Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.

Penyebab Kerusakan Kopi Beras :

  • Biji keriput : asal buah masih muda
  • Biji berlubang :kopi terserang bubuk
  • Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
  • Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
  • Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
  • Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan, suhu penyimpanan terlalu lembab.
  • Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
  • Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
  • Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
  • Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

Jika Anda tertarik untuk mengembangkan system Bisnis Nasa dan produk Nasa di daerah Anda, segera daftarkan diri anda untuk menjadi Distributor di  PT. NASA dan menjadi bagian dari Keluarga Besar Nasa dari tim kami

Pemesanan Produk dan Mendaftar menjadi Distributor Resmi (NASA)

Hubungi Kami - atau langsung KLIK BELI
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl. Dewi Sartika Raya No. 2 Rt 01/05
Semarang, Jawa Tengah kode Pos 50191
Abdillah Munir, SHi
081222593115 (Telp/SMS/WA/Line)
Amalia Amd, Keb
081901092128  (WA)
Layanan konsultasi dan order :
HP Call/SMS/WA: 081222593115

Teknik Budidaya Tanaman Cengkeh


Gambar Teknis Budidaya Cengkeh OrganikCengkeh termasuk salah satu komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Cengkeh merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari Kepulauan Maluku. Dari waktu ke waktu permintaan akan produk cengkeh terus meningkat. Tapi sebaliknya produksi dan mutu cengkeh yang dihasilkan justru cenderung menurun. Itu karena faktor penanaman dan pemeliharaan dalam teknis budidaya cengkeh kurang diperhatikan sehingga produksi serta kualitasnya menjadi rendah. PT. NATURAL NUSANTARA berusaha berperan dalam peningkatan produksi secara K-3 yaitu Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan.

Syarat Pertumbuhan Tanaman Cengkeh

  • Tanaman tumbuh optimal pada 300 – 600 dpal dengan suhu 22°-30°C, curah hujan yang dikehendaki 1500 4500 mm/tahun
  • Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m, tidak berpadas dengan pH optimal 5,5 – 6,5. Tanah jenis latosol, andosoldan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkih.

Teknis Budidaya Cengkeh Teknologi NASA

PEMBIBITAN CENGKEH

  1. Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1- 1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan. Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm. Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan, intensitas cahaya 75%.
  2. Benih dibenamkan pada media di polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm. Media yang digunakan pasir halus, tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1, dan berikan Natural GLIO per 20 25 kg pupuk kandang yang telah jadi dan diperam selama ± 2 minggu. Dan sebelum bibit ditanam siram tanah dengan POC NASA 5 ml/lt air atau 0,5 tutup per liter air. -Kemudian susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.
  3. Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari. Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Intensitas naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40% saat bibit dipindahkan ke lapang.
  4. Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau dengan Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun . Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang didalam polibag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.
Catatan : Akan lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA interval 4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.

PENGAJIRAN

Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujursangkar atau empat persegi panjang.

PENANAMAN

Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm. Lakukan penanaman pada awal musim hujan. Berikanlah pupuk kandang 25 – 50 kg yang telah dicampur dengan 1 pak Natural GLIO dan 1,5 – 2 kg dolomit, campur hingga rata. Masukan 5-10 kg campuran tersebut per lubang tanam. Masukkan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam lubang hingga batas leher akar. Beri peneduh buatan setingggi 30 cm dengan intensitas 50%. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis 2-3 ml/liter air per bibit atau semprot POC NASA dosis 2 tutup/ tangki. Hasil akan lebih bagus dengan menggunakan SUPERNASA dengan cara : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) dijadikan larutan induk. Kemudian dalam 1 liter air ditambahkan 10 ml larutan induk kemudian diberikan untuk setiap pohonnya.

PEMELIHARAAN TANAMAN CENGKEH

Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.

PEMUPUKAN

UMURPUPUK MAKRO
UREATSPKCLDOLOMIT
0,550253550
11005075100
215075125150
3200100150200
4500200400400
5750300600500
61000400800750
7150050010001000
8220060012502000
9260070015002500
10300080017502900
11350090020003300
12350090022503800
Catatan :
  • Bila diberikan dua periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan (Maret-April).
  • Siramkan SUPERNASA atau POWER NUTRITION dosis 1 sendok makan per 10 lt air per pohon setiap 3-6 bulan sekali.
  • Semprotkan POC NASA dosis 3 – 4 tutup + HORMONIK dosis 1-2 tutup pertangki setiap 1-2 bulan sekali hingga umur 5 tahun.
Tambahan :
Untuk tanaman yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER NUTRITION untuk meningkatkan pembuahan. pupuk organik POWER NUTRITION adalah pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan agar lebih optimal. POWER NUTRITION dibuat dari berbagai bahan organik alami yang diproses secara khusus dengan kandungan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi buah.
Cara pemakaian adalah : 3 sendok makan POWER NUTRITION dilarutkan ke dalam air di campurkan 1/2 tutup AERO 810 untuk membantu peresapan nutrisi pada akar. Selanjutnya siramkan di sekeliling perakaran tanaman. Lakukan pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

  1. Kutu daun ( Coccus viridis )
    Bagian yang diserang : ranting muda, daun muda. Gejala : Pertumbuhan yang dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering, daun dan bunga kering dan rontok. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.
  2. Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )
    Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
  3. Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
    Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
  4. Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium ).
    Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
  5. Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora ).
    Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PEMANENAN CENGKEH

Cengkih dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 – 6,5 tahun, untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka. Matang petik setiap tanaman umumnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan. Bunga cengkih dipetik per tandan tepat diatas buku daun terakhir. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjang/karung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan.

PENANGANAN PASCA PANEN

  • Sortasi buah. Lakukan pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang berbeda.
  • Pemeraman. Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk memperbaiki warna cengkih menjadi coklat mengkilat.
  • Pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai beton agar kadar air menjadi 12-14%, dan dapat disimpan dan aman dari jamur.
  • Sortasi. Pada tahap ini cengkih dipisahkan dari kotoran dengan cara ditampi. Kemudian cengkih yang sudah bersih dimasukan pada karung dan dijahit.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik Budidaya Tanaman Cengkeh dengan teknologi Nasa Organik PT Natural Nusantara.

Jika Anda tertarik untuk mengembangkan system Bisnis Nasa dan produk Nasa di daerah Anda, segera daftarkan diri anda untuk menjadi Distributor di  PT. NASA dan menjadi bagian dari Keluarga Besar Nasa dari tim kami

Pemesanan Produk dan Mendaftar menjadi Distributor Resmi (NASA)

Hubungi Kami - atau langsung KLIK BELI
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl. Dewi Sartika Raya No. 2 Rt 01/05
Semarang, Jawa Tengah kode Pos 50191
Abdillah Munir, SHi
081222593115 (Telp/SMS/WA/Line)
Amalia Amd, Keb
081901092128  (WA)
Layanan konsultasi dan order :
HP Call/SMS/WA: 081222593115

Teknik Budidaya Tanaman Lada


Gambar Teknik Budidaya Tanaman Lada OrganikTanaman lada termasuk jenis tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Lada sering juga disebut sebagai “merica” yang mempunyai manfaat sebagai bumbu masakan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, diperlukan teknik budidaya yang tepat. PT. Natural Nusantara berupaya membantu meningkatkan produksi lada secara kuantitas, kualitas namun tetap menjaga kelestarian lingkungan(Aspek K-3).

Syarat Pertumbuhan Tanaman Lada

1. Iklim
  • Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
  • Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
  • Suhu udara 200C 34 0C.
  • Kelembaban udara 50% 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% 80% RH.
  • Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
2. Media Tanam
  • Subur dan kaya bahan organik
  • Tidak tergenang atau terlalu kering
  • pH tanah 5,5-7,0
  • Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
  • Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
  • Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
  • Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.

Teknik Budidaya Tanaman Lada

1. PEMBIBITAN

  • Terjamin kemurnian jenis bibitnya
  • Berasal dari pohon induk yang sehat
  • Bebas dari hama dan penyakit
  • Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)

2. PENGOLAHAN MEDIA TANAM

a. Cangkul ke-1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.
Dosis kapur pertanian :
  • Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
  • Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
  • Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
  • Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
c. Cangkul ke-2, haluskan dan ratakan tanah

3. TEKNIK PENANAMAN

  • Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
  • Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
  • Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
  • Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
  • Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
  • Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur NATURAL GLIO.
  • Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar :
  • NPK 20 gram/tanaman
  • Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman.
  • Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA :
    • Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
    • Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 4 bulan sekali.

4. PEMELIHARAAN TANAMAN

4.1. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.
4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
4.3. Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.
Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif
Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
4.4. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (34 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :
UMUR (BLN)PUPUK MAKRO (GRAM/POHON)
UREASP 36KCL
3-4351520
4-5352025
5-6352530
6-17353035
4.5. Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.
4.6. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.
4.7. Penggunaan Tajar ( Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..

5. HAMA DAN PENYAKIT

5.1. Hama
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.
b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.
c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.
5.2. Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

6. PANEN

6.1. Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
6.2. Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
6.3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan.

Jika Anda tertarik untuk mengembangkan system Bisnis Nasa dan produk Nasa di daerah Anda, segera daftarkan diri anda untuk menjadi Distributor di  PT. NASA dan menjadi bagian dari Keluarga Besar Nasa dari tim kami

Pemesanan Produk dan Mendaftar menjadi Distributor Resmi (NASA)

Hubungi Kami - atau langsung KLIK BELI
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl. Dewi Sartika Raya No. 2 Rt 01/05
Semarang, Jawa Tengah kode Pos 50191
Abdillah Munir, SHi
081222593115 (Telp/SMS/WA/Line)
Amalia Amd, Keb
081901092128  (WA)
Layanan konsultasi dan order :
HP Call/SMS/WA: 081222593115